Jumat, 31 Januari 2014

AL-HIKAM: PENGUSIR SYAHWAT


Bismillaahirrahmaanirrahiim...





“Tidak ada yang bisa mengeluarkan syahwat dari hati, kecuali rasa takut yang menggetarkan dan rasa rindu yang merisaukan”


            Hati yang dipenuhi oleh nafsu syahwat akan selalu mendorong pemiliknya untuk melakukan berbagai maksiat dan kejahatan. Nafsu tersebut hanya bisa diusir dengan rasa takut yang luar biasa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

            Anda harus merasa takut terhadap ancaman Allah Ta’ala dan neraka-Nya. Ingatkan selalu diri Anda bahwa jikalau Anda melakukan kemaksiatan dan tidak segera bertaubat kepada-Nya dengan sebenar-benar taubat, maka segala kenikmatan yang Anda dapatkan di dunia ini akan dicabut dengan segera, dan api neraka yang menyala-nyala siap membakar Anda.

            Kemudian paksa hati Anda untuk selalu merindukan-Nya. Tidak ada kenikmatan yang paling besar di surga kelak, kecuali bertemu dengan-Nya. Orang yang hatinya kotor dan penuh maksiat tidak akan pernah mendapatkan kesempatan yang berharga ini.

            Jikalau kedua poin ini sudah tertanam di dalam hati Anda, maka sedikit demi sedikit kotoran yang ada di dalam hati Anda akan hilang, bahkan bisa hilang dalam sekejap.

            Ingatlah, tanamkan rasa takut kepada-Nya dan rasa rindu bertemu dengan-Nya di dalam hati Anda, maka Anda akan mendapatkan hati yang bersih dan bercahaya. Wallahu a’lam bishshawab. 

sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.



AL-HIKAM: SIAPA YANG PALING LAYAK DIPUJI?


Bismillaahirrahmaanirrahiim...






Jikalau ada orang yang memuliakan Anda maka sesungguhnya ia hanyalah memuliakan Anda karena keindahan tirai Allah Ta’ala. Pujian itu hanyalah layak dimiliki oleh Dzat yang menutupi aib Anda. Pujian itu tidak layak diberikan kepada orang yang memuliakan dan berterimakasih kepada Anda”

        Jangan larut dalam kesenangan dan kebahagiaan karena ada seseorang yang memuji Anda. Ingatlah, ia memuji Anda karena hanya melihat sisi kebaikan dalam diri Anda. Ia sama sekali tidak mengetahui sisi kejelekan Anda.

Seandainya ia mengetahui kejelekan Anda maka Anda bisa membayangkan sesuatu yang akan terjadi? Alih-alih ia akan memuji Anda, akan tetapi bisa jadi ia akan mencaci dan mencela Anda, bahkan menjauhi Anda.

Oleh karena itu, yang paling layak adalah Anda bersyukur kepada Dzat yang telah menutupi aib Anda, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Bersyukurlah dan berterima kasih kepada Allah Ta’ala, jangan justru memuji dan menyanjung Anda. Itu adalah jebakan.

Jikalau Anda tidak hati-hati maka Anda akan terperosok ke dalam jurang kemaksiatan. Berterima kasihlah kepada Allah Ta’ala yang telah menutupi aib Anda, sehingga Anda dipandang mulia dan terhormat di hadapan sebagian manusia. 


sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.

BELAJAR MASAK


saat membuka kembali buku agenda 2008, ada hal konyol yang membuat saya ingin tertawa terbahak-bahak. buku ini sebenarnya dominan berisi agenda keseharian, deadline dan kegiatan organisasi juga beberapa catatan saat ikut kajian-kajian keislaman. terseliplah beberapa curhatan, yg konyol dan parah, disana saya curhat saat belajar masak sayur asam pake jagung GUNDUL :D? begini isi curhatannya:

"Hmm.. sekitar seminggu yang lalu aku baru belajar masak sayur asem. Gubrak (makin banyak az daftar kesalahannya: )

1. Lupa beli asem & lengkuas

2. bwg putih, bwg merah, pake cengek pulamalah di ulek atas saran teteh kost-an yg berasal dr bengkulu

3. Hampir az masukin bahannya berbarengan ke dalam air di panci. Harusnya yg keras-keras dulu (disuruh empuk dulu) biar yg lainnya kaya: kacang panjang ga keburu layu

4. Karena susah motong jagung yg cuma ada sedikit dan malah biji jagungnya lepas, ya udah lepas aza semua dan batangnya mau dibuang tapi katanya jangan coz dari situlah ada kelezatan rasa yg berbeda. ya udah dimasukin az dech batang yg udah gundul itu, hehe..

5. lebih parah pas udah mateng baru nyadar belum dikasih garam

Jadinya, hasilnya tidak terlalu terlihat menarik. wajar: airnya agak keruh karena bumbunya di ulek (disangka sayur lodeh lagi!! penghinaan). Jadilah sayur asem mirip sayur lodeh dengan resep perpaduan sunda, bengkulu, bogor..

Subhanallaah, kata teh ana juga masak pun perlu ilmu bukan sekedar bakat".

~0~0~0~0~0~

hihi konyol ya.. kenapa batang yg sudah gundul tetap saya masukan demi mendapat "kelezatan rasa yg berbeda" :D? sama sekali ga ingat kejadian ini dan itulah mungkin fungsinya buku curhatan, untuk mengingatkan kita akan hal-hal konyol di masa lalu, kesedihan, kesenangan, kelalaian, kemaksiatan yg telah terjadi dan segala macamnya yg bisa jadi pelajaran untuk hari ini ketika kita membacanya kembali :)

Sabtu, 25 Januari 2014

SIDAK ASRAMA


sebelum berganti hari, saya ingin memaksakan menulis, biar idenya ga hilang.

Dua hari ini seruuuu. kemarin ada sidak alias inspeksi mendadak asrama, anak-anak pada heboh. ada yang belum pake kerudunglah, ada yang panik karena kamar atau lemari pakaiannya agak berantakan, hehe kebiasaan akhwat klo panik yaa jerat-jerit "aaa... belum pake kerudung.. bentar dulu.. bentar dulu.. pake kerudung dulu.." sambil cari-cari alibi buat beres-beres hee. petugas sidak kemarin ikhwan, jadi panik belum tutup aurat dan panik kalau-kalau dicap berantakan juga..

Saat sidak, semua penjuru kamar diperiksa, difoto-foto bagian yg berantakannya #tepokjidat, lemari pakaian juga #ohmygoddd Alhamdulillaah kamar saya tergolong rapi, isi lemari pun ga ada yg kena jepret karena berantakan. kamar saya dihuni oleh 10 orang dan 2 orang sudah tidak bisa tinggal di asrama. beberapa teman kamar bagian atas lemarinya ada yg kena foto, ternyataa.. dijadikan sebagai contoh penataan barang yg baik dan rapi. hihi seruuu... deg-degan, lucu liat kepanikan akhwat, dll. dan malamnya sehabis kajian jam 9. foto-foto itu ditampilkan di hadapan para santri ikhwan dan kahwat #ohmygodddd bukan hanya asrama putri, putra juga. lucu deh pokonya. foto-fotonya unik dan dari sana byk belajar.

selesai dapat hiburan "penayangan foto-foto", kami dikagetkan dengan adanya perombakan kembali personil kamar-kamar, ada yg kecewa karena mungkin dah soulmate bgt dgn teman sekamarnya yg dulu sampe2 berat utk pindah, ada jg mungkin yg senang krn dpt suasana baru.

hmm gini yaa rasanya pesantren ^^ seruuuu, walau mungkin kita hidup "gak bebas", serba diatur, tapi jadi pengalaman menarik bagi saya. belajar untuk selalu rapi hehe dan belajar byk hal. pengalaman yg mungkin ga akan pernah bisa di dapat ketika tinggal di kos-kosan. kalau di kosan berantakan, paling temen sekamar yg ngomel-ngomel tapi ga ada suatu gebrakan gimaanaaa gitu, klo disini digebrak untuk rapi, diajari, dibimbing, diberi contoh. serasa kita kaya keluarga bgt sama ustadz-ustadznya.. mereka seolah benar-benar jadi orangtua kedua bagi kita. ahh sesuatu bgt.

hari ini pndahan kamar, semester baru, kamar baru, temen kamar baru, suasana baru, kuliah gaya baru (kali ini, semester ini, ga akan lagi belajar di kelas, tapi ngajar doooong) hmm... ^^?

terkait sidak, kerapihan, isi lemari yg "kebetulan" lagi rapi mengingatkan saya pada temen-temen kos dulu, pada kamar-kamar yg dulu pernah saya huni, ahh.. indahnya... tanda kutip hehe. "teman-teman.. sekarang saya sedang belajar utk rapi.. " wkwkwk

yaa.. kata ustadz yg habis menyidak.. jgn sampai kita "menyuarakan islam" tapi pas nengok asramanya ternyata berantakan (*nelen ludah, itu dulu.. itu dulu.. *teriak dalam hati). saya ga melarang teman-teman untuk... bagus.. menyeru pada kebaikan.. tapi kita pun harus bisa.. apa ya lupa kata-kata ustadznya ^^?

ya begitulah pengalaman saya dua hari ini..

Selasa, 21 Januari 2014

There is a Will - There is a Way (Dimana Ada Kemauan, Disitu Ada Jalan)


Alhamdulillaah dibimbing dan dimudahkan oleh Allah agar cepat lulus sesuai targetan :)

Adaaa adaaa saja kejadian unik diluar nalar pikiran saya yang terjadi. Mungkin benar adanya there is a will - there is a way, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Jadi bermimpilah.. dan Allah yang akan tunjukkan jalannya :)

Selama pekan UAS ini saya benar-benar babak belur disibukkan oleh tugas bahkan ketika libur pekan sunyi pun saya gunakan untuk mencicil beberapa tugas akhir. siang jadi malam, malam jadi siang, begitulah kerjaan saya di asrama. Untung kamar asrama sepi, jadi bisa tidur sesuka hati sampe siang tanpa ada yang ganggu mau bersih-bersih kamar hehe.

Dua minggu lalu, dimulailah ujian akhir semester itu, beberapa tugas terjemah masih belum saya kerjakan, karena selain belum ada waktu.. saya pun tidak bisa mengerjakannya. jadi saya kerjakan tugas-tugas yang mudah terlebih dahulu. UAS adab aroby tiba dan saya masih belum menyelesaikan tugasnya, mana tadi malam sempat galau jadi memilih tidur (selain karena faktor lelah dan jenuh juga). UAS hari itu bertepatan dengan UAS Muthola'ah III dan say belum juga mengerjakan tugas akhirnya bahkan ga berminat hee karena saya sudah punya pegangan nilai di beberapa semester lalu (mata kuliah ini saya kontrak ulang), saya pikir kalau sampe BL nilai yang akan muncul di transkip nilai nanti ada nilai yg waktu dulu, C hehe...

Okey, 2 mata kuliah dengan dua tugas yang menanti...

Paginya, sehabis kajian ba'da subuh hingga jam 6, ren-ca-na-nya... saya mau ngerjain tugas tapi aslinya ngantuk beraaaat. gpp lah tidur sampe jam 7.. sambil stres juga gimana caranya ngerjain ini tugas... jam 7 bangun, tidur lagi, bangun tidur lagi.. sampe waktu dzuhur pun datang. dan UAS 2 mata kuliah pun sudah terlewatkan.. heu. *sepertinya efek minum air manfaat dengan PH 8,5 juga makanya beberapa hari itu saya jadi "kebluk".

okey, saya sih mikir.. nyantai aja keles.. ntar juga bisa minta ujian susulan..besok shubuh ketika akan ke masjid untuk melaksanakan shalat shubuh, saya berjalan bareng dengan adik tingkat saya yang satu asrama dan dia cerita kalo temen seangkatannya pernah ada yg bermasalah dgn dosen adab aroby itu, dia ga ikut ujian entah krn sakit atau apa.. dan ga bisa ujian susulan krn bapanya sibuk. bapa menyarankan "kamu ngontrak ulang aja lagi mata kuliah ini tahun depan, tapi ga apa-apa ga usah masuk. biar nanti ikut ujian akhirnya aja". ketika ujian akhir tiba bapa ini justru mempermasalahkan kehadirannya yang sama sekali ga hadir saat perkuliahan. bapa ngamuk dan menyuruh dia mengontrak ulang tahun depan #deziiiig sakit bgt lah kayanya dan akhirnya semester depan ini dia ga bisa ikut praktek ngajar karena harus ngontrak ulang mata kuliah ini dulu, O-M-G.... telat dong lulusnya?! huaaaaa saya langsung teringat target lulus saya di bulan agustus. mampus dah kalau kejadian yang sama terjadi pada saya, padahal sudah berharap besar semester ini jadi semester terakhir saya ngontrak-ngontrak mata kuliah. udah bosen juga dengan yang namanya tugas! (kalau tugasnya masih bisa saya kerjain sendiri sih fine-fine aja, tapi kalau tugasnya di luar kemampuan saya. ampuuuun T.T)

ternyata eh ternyata pas malemnya saya ol, ternyata ujian mata kuliah ini di undur jadi tanggal sekian. oh ya Allaah.. seneng bangeeet... masih ada waktu untuk ngerjain tugas dan saya ga mesti ngontrak ulang tahun depan. selamat.. selamat.. ini pasti berkat do'a mama saya juga yang pengen anaknya cepet-cepet lulus. selamat.. selamat.. sambil ngelus dada (keajaiban 1)

akhirnya saya pun beres ujian... *ehh ujian matkul adab aroby atau ijtimai ya? lupa..hari ini terjadi lagi, ujian susulan mutholaah 3 jam 9. karena atm hilang, saya ga ada uang, sempet nggalau juga di asrama dan... telat 45 menit ke kampus.. sambil jalan dari asrama dengan tatapan kosong dibawah payung dan kaki kedinginan, becek, ga ada ojeg. entah kenapa.. saya santai banget, watados gitu lah.. dan emang feeling saya tuh suka bagus.. kalau santai gitu biasanya emang ga ada masalah, kalau ngrasa waswas berarti memang harus cepat-cepat. setibanya di kampus ternyata bapa masih menguji sidang. alhamdulillaah.. selamat.. selamat... berarti saya ga di cap telat sama si bapa... wong pas saya nyampe bapa masih di lantai aas menguji sidang, hehe hehe senangnya... untung juga ga datang jam 9, 2 jam tuh dikacangin..

ketika ketemu bapa, soal ujiannya ga dibawa dan diundur ke kamis, alhamdulillaah hehe hehe dalam hati sambil jadi inget tugas akhirnya ngerjain 11 bab yang tadinya ga akan dikerjain.

ya Allah 3 minggu berkutik dengan tugas dan UAS...

ada lagi cerita, saat kemarin saya nongkrong depan kantor jurusan, ada seorang adik tingkat laki-laki yang nanya terkait kuliah.. dia udah lebih dulu beres kuliahnya tinggal bimbingan skripsi aja. tumben bgt org ini nanya pdhl biasanya kaya yg jutek. pas ngobrol2 ternyata dia orangnya baik dan byk memberikan informasi sekolah tempat nanti saya praktek ngajar, dulu juga dia praktek ngajar disitu. ohh senangnya.. katanya ada liburnya 2 hari, jadi ga mesti ke sekolah tiap hari, kalo ngajar bahasa arab paling cuma 2 jam aja selebihnya bisa langsung pulang. kalau denger cerita temen yang sudah-sudah sih biasanya ngajar ga ngajar harus tetep ada di sekolah. dikasih info seperti itu saya jadi lebih bersemangat menghadapi hari esok.

yaa saya sebenarnya penakut.. takut sama tugas-tugas.. apalagi kalau ga ngerti cara ngerjainnya.. takut ntar ngajar ga bisa lah, sibuk bgt lah, ngluarin uang banyak lah dan lain sebagainya. dengan dikasih cerita seperti itu setidaknya ketakutan dan kepesimisan saya pun berkurang. dan jadi rada optimis agustus bisa mungkin ya beres... heuheu.. masih agak kurang yakin bisa beresin skripsi cepet. karena akhir-akhir ini saya sulit fokus, kalau udah ga bisa, bakal saya tinggalin kerjaan itu dan lebih milih fesbukan -_-?

Senin, 20 Januari 2014

Antrian di Bank


Jam 2 siang tadi saya menuju Bank BNI dekat kampus, rencananya akan mengurus pemblokiran kartu ATM saya yang hilang (lebih tepatnya lupa nyimpen dan pas dicari ga ketemu-ketemu >.< ). Antrian begitu panjaaang. Tapi mau bagaimana lagi, harus diurus secepatnya. Saya akhirnya dapat no antrian 190 dan masih harus menunggu 57 nasabah lagi yang mau ke customer service.

Daripada bosan nunggu dibank dan saya masih ada beberapa keperluan dikampus, selesai mendapat no antrian saya balik ke kampus. Beres urusan di kampus saya balik lagi ke bank. Dan taukah??? Masih harus menunggu 31 orang nasabah lagi.. (tertunduk lesu).

Baru beberapa saat sehabis saya bertanya pada teteh-teteh di sebelah yang juga tengah menunggu “teh, ini antriannya baru sampe 159?” saya ga yakin, karena mata saya min dan tidak sedang membawa kacamata karena rusak. “iya” kata si teteh. “hadeuuuuh” gumam saya dalam hati. Datanglah salah seorang mbak-mabak customer service dari arah toilet dan bertanya pada saya, “ada keperluan apa? Bla bla bla. Ayo ikut saya..”. “huaaa... yeesss” sorak saya dalam hati, padahal baru aja mau sms mama “mah.. antriannya lama banget” jadi ga jadi.

Setibanya di meja mbak-mbak itu, ternyata saya ga bawa KTP terbaru dan akhirnya say good bye karena ga jadi ngurus pemblokiran ataupun sekedar ngecek apa uang ditabungan saya sudah di autodebit untuk pembacaran spp. Sempet ngumel BT dalam hati, udah seneng-seneng jadi duluan.. malah pengen ketawa ketika temen teteh-teteh yang saya tanya bilang “waahh dia ko jadi duluan..? ohh makanya duduknya disitu geura biar cepet (sambil nunjuk ke tempat tadi saya duduk).

Rasanya seneng bgt pas itu, berasa berbunga-bunga, ga tau nya pas KTP lama udah ga berlaku serasa jleb banget. Saya jalan sambil kesel menuju masjid kampus. Tiba-tiba terpikir.. harusnya saya bersyukur ya.. kebayang ga? Kalau misalkan saya harus nunggu 31 nasabah lagi, lalu ternyata ga bisa melakukan pemblokiran??? Pasti rasanya lebih jlebbbb begete. 1 jam saya tinggal ke kampus aja baru menyelesaikan 20 orang, kalau harus menunggu 31 orang mungkin saya akan menyia-nyiakan waktu selama 1 - 2 jam. Allahu... saat tadi saya tidak membawa buku bacaan, laptop lowbat, hp lowbat, pasti ga produktif bgt saat menunggu.

Lagi-lagi.. skenario Allah itu lebih indah dari yang kita bayangkan.

Tadinya kalau memang harus menunggu lama, saya pasti akan tetap sholat ashar ke masjid dulu. Karena ga jadi nunggu lama, Alhamdulillah sambil nunggu adzan berkumandang, saya sudah menyelesaikan satu tulisan ini ^^

Minggu, 19 Januari 2014

Kutipan Surat dari Ibu di Film Negeri 5 Menara


"tempat belajar memang penting, tapi kesungguhan hati lebih penting lagi" kutipan surat di film Negeri 5 Menara.


jadi teringat ketika pertama masuk SMA, begitu down dan kecewa ketika akhirnya harus masuk sekolah swasta hanya karena kurang 0,3 pada nilai test saya ke sekolah-sekolah favorit. sayangnya saya memilih 2 sekolah yang memang peringkat 5 atas di bandung. dua-duanya kurang 0,30 dan 0,33 :D


Karena rasa kecewa itu, saya ga mood belajar. malah ga pernah perhatiin guru nerangin, malah nunduk di atas tangan yang saya simpan di atas bangku. untung ga dilempar sesuatu sama gurunya. bapa nya nerangin sambil cuek-cuek aja :D


di sekolah itu jarang sekali ada tugas atau PR, saya pun menjalani pola belajar yg seperti itu, jarang belajar, ga pernah ngerjain tugas. akhirnya ketika masuk perguruan tinggi negeri (alhamdulillah) shock banget ^^?


sekolah SMA saya udah terkenal dengan image negatif dan cewe-cewe cantik. nengok temen-temen SMP saya pada masuk SMA 3 bandung lah, SMA 5 lah, sakiiiit bgt rasanya. tapi Allah ternyata punya rencana lain dibalik 0,3 itu. Allah kenalkan saya dengan Islam. ya.. semenjak SMA saya mulai ikut kajian-kajian keislaman di rohis dan semenjak itu hidup saya berubah, cara pandang dan pola pikir pun berubah.


Lanjut kuliah Alhamdulillaah, walau ga masuk ITB atau UNPAD kaya temen-temen, hiks.. setidaknya masih masuk perguruan tinggi negeri, jurusan Bahasa Arab pula <3


Ternyata belajar bahasa Arab pun butuh daya analisis dan kecerdasan yg tinggi seperti halnya belajar eksak. saya pikir.. memang orang-orang yang cerdaslah yang bakal jago banget bahasa Arab. mantab surantab pokonya. Bahkan mungkin lebih sulit dari belajar matematika, fisika dan kimia (saya suka sekali 3 pelajaran itu ^^)


Allah memang selalu punya rencana indah dibalik segala peristiwa. Ibarat minum obat, ketika diminum rasanya pahit tapi tunggu efek setelahnya, terasa kan kasiatnya?? (kalau obat yg diminum memang tepat yaa.. )


itu ceritaku, punya pengalaman "pahit" kaya gitu juga? pengalaman pahit yang pada akhirnya membuat kita bersyukur dgn skenario yg Allah tetapkan???

Buah Jatuh Tidak Akan Jauh dari Pohonnya


seperti yg dulu pernah saya posting,buah jatuh ga akan jauh dari pohonnya, dan kelakuan adik saya Anissa Aprilia ga beda jauh sama saya, termasuk minat bakatnya, hmm :/?

hampura yah klo banyak ngasih contoh ga baik

dulu pernah saya mati2an membujuk adik saya agar kalau kuliah nanti lebih baik masuk jurusan bahasa arab. waktu itu kamus2 besar yg sudah saya beli kan jarang dipakai, jadi biar ga mubazir klo nanti dia masuk jurusan yg sama, selain karena bahasa Arab itu penting dan kebutuhan kaum muslim  

adik saya menolak, dia bilang dan keukeuh lebih ingin masuk jurusan hukum, politik, atau bahasa sunda atau bahasa indonesia. hmm saya kecewa..

qodarullah, beberapa kali coba snmptn (atau sejenisnya, gtw nama terbarunya) dia ga lolos2 wkwkwk. dan suatu ketika saya di kabari bahwa dia mau kuliah bahasa arab saja di Ma'had Al-Imaaroot bandung, waaah senangnya. saya tanya, kamu ngaji kitab nizhomul islamnya dah sampe mana? *saya lupa jawabannya.. yg jelas memang telah melewati bab-bab yg saya pikir menjadi motivasi bagi seseorg utk lebih semangat belajar islam dan bahasa arab. "ohh pantees.." jawab saya. permintaan saya kala itu ditolak mentah2, tapi setelah mengkaji beberapa bab dari kitab itu ternyata dia akhirnya mempunyai kesadaran dan minat yg sama dgn saya, terakhir setelah lulus dr imaroot kabarnya ingin ke mesir juga.. (nurutan wae) dan tau pendapat adik saya yg laki2 ketika kaka perempuannya mau ke mesir??? "ai mamah.. anak disekolahin tinggi2 masa ujung2nya mau jadi TKW! ga liat gitu berita di TV2 pada di siksa???" mamah saya ngakak ketika menceritakan kejadian itu pada saya di asrama, saya juga ga tahan pengen ketawa. masa mau kuliah ke mesir dianggap mau jadi TKW ^^?

hal lainnya yg saya liat selama perkembangan adik saya selama ini adalah... saya senang sekali pakai pakaian gelap.. seringnya gamis hitam atau kerudung hitam.. beberapa tahun kemudian tepatnya beberapa semester lalu, adik saya memang jadi sering pakai pakaian gelap ketika kuliah ke ma'had dan dia sempat bilang, "aku mah mau ngoleksi dan ngejait gamis item" klo tidak salah.. dalam hati.. *hmm seleranya ko jadi samaan gini. dan taukah? ketika lebaran kemarin mama ternyata membuat gamis hitam 3 buah: buat saya, adik perempuan saya, dan mama. #gubrak. Alhasil semua pakaian gamis saya skrg berwarna hitam semua. karena dibeliinnya warna hitam lagi hitam lagi..  ? tapi Alhamdulillah lebih nyaman dan merasa aman dengan pakaian gelap, mama juga tumben2an tiba2 mau pakai gamis saat lebaran.

emm hal apa lagi yah yg menurun dr saya ke adik saya? ohh ya ya tegas dan galaknya   saya sering dapat laporan kalau banyak anak nangis karena di amar ma'ruf (dinasehatin) berulang kali sama dia, tentang kerudungnya yg pendek dan ga juyub (menutupi dada), tentang gamis yg ngatung atau nerawang, sampe bosen katanya menasehatinya dan memilih hengkang dari komunitas yg menurut dia susah untuk di amar ma'ruf. dan dia bilang sama saya "teh.. kayanya aku suka tegas dan galak tuh karena dulu juga teteh suka gitu ke aku" #gubrag "dulu kalau gamis aku nerawang, teteh suka cerewet pakai rok lagi atuh bla bla bla atau kalau kerudungnya kependekan, tapi aku bersyukur sekarang aku jadi.. (lupa)" antara terharu dan #gubrag dengernya.. masa anak orang digalakin karena dia mencontoh sikap saya dulu, hadeuuuh u_u

dan sekarang... ketika aku salah... jangan mengikutiku!ketika aku memilih jalan hidup lain yg tak lagi searah, jangan ikuti aku juga! kecuali kamu telah menyelesaikan proses yg sama dengan aku!

*ahaha ngomong apa sih, hanya kita berdua yg tau ^^?

Sabtu, 18 Januari 2014

Pasword Hati


saya: (baru terbangun dari tidur dan melihat hp karena sepertinya ada pesan masuk)

sms: alamat email anita apa?

saya: anita.syabah@gmail.com

sms: kalau paswordnya?

saya: (membelalakkan mata karena jangan-jangan nyawa saya belum terkumpul, maklum baru bangun tidur). Dalam hati, "ga salah nih nanya pasword???"

saya: masa nanya paswordnya juga???

sms: ga boleh ya? kalau pasword hatinya anita?

saya: #gubrag (*&%$#@!~) "geje banget sih ni orang" (monolog)

~ o ~ o ~ o ~ o ~ o ~ o ~ o ~ o ~ o ~

ingin saat itu saya katakan nama seseorang yg tengah saya sukai ***** sebagai pasword hati saya, ahh tapi masa sih beja-beja..

beberapa jam kemudian, di suatu tempat, merenung.. dan baru tersadar, kenapa harus nama orang itu yang menjadi pasword hati saya, kenapa bukan "Allah" astagfirullaah..