Jumat, 06 Juni 2014

AL-HIKAM: Khidmat dan Mencintai Allah

Bismillaahirrahmaanirrahiim...







“Ada suatu kaum yang ditempatkan Allah subhanahu wa ta’ala untuk berkhidmat kepada-Nya dan ada pula kaum yang dikhususkan untuk mencintai-Nya. Kepada masing-masing mereka, baik kelompok pertama maupun kedua, kami berikan karunia Tuhan Anda dan karunia Tuhan Anda tidaklah terbatas”.

            Diantara para hamba Allah subhanahu wa ta’ala ada yang ditempatkan pada posisi melayani-Nya. Mereka mempersembahkan segenap jiwa dan raga mereka demi mendapatkan ridho-Nya. Mereka menjauhi segala sesuatu yang membuat-Nya murka dan marah. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga mereka demi meninggikan kalimat-Nya di muka bumi ini. Hidup dan mati mereka hanyalah untuk-Nya semata.

            Pada saat yang bersamaan, ada juga diantara para hamba Allah subhanahu wa ta’ala yang ditempatkan pada posisi mencintai-Nya. Hati dan perasaan mereka dipenuhi oleh rasa cinta kepada-Nya. Mereka senantiasa rindu untuk mendekatkan diri ke hadirat-Nya dan menyembah-Nya. Ibarat orang yang dimabuk rindu, keinginan mereka hanyalah bersama kekasih. Bagi mereka, ibadah adalah kebutuhan primer yang akan membuat mereka selalu dekat dengan kekasih mereka.

            Masing-masing kelompok, baik yang mempersembahkan hidup mereka untuk menyembah-Nya maupun yang mengabdikan diri untuk mencintai-Nya, sama-sama diberikan karunia dari-Nya. Itulah yang akan mengantar mereka menuju tingkatan yang sebenarnya.


            Berdoalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar Anda dimasukkan ke dalam salah satu kelompok ini. Jangan sampai Anda justru berada di luar keduanya, sebab itu berarti Anda berada dalam kerugian yang nyata.

Sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.