Sabtu, 12 November 2016

JANGAN MERAGUKAN JANJI ALLAH TA’ALA

“Jangan sampai tidak terwujudnya suatu janji membuat Anda meragukan janji Allah Ta’ala, walaupun waktunya telah jelas. Agar hal itu tidak merusak pandangan mata hati Anda dan memadamkan cahaya jiwa Anda”

            Jangan sampai Anda meragukan janji Allah subhanahu wa ta’ala, ketika suatu hari Anda merasa bahwa janji-Nya tidak kunjung terwujud. Misalnya, Allah Ta’ala menjanjikan kemenangan bagi orang-orang mukmin dalam setiap peperangan menghadapi kaum kafir dan kaum musyrikin, serta akan berkuasa di muka bumi ini, kemudian Anda mendapati justru sebaliknya; umat Islam selalu menelan kekalahan, melarat, dan hidup di jurang kehancuran. Di dalam hati Anda bertanya, “Dimana janji Allah subhanahu wa ta’ala? Bukankah ini adalah masa pertarungan? Demikian juga dengan pertanyaan-pertanyaan yang serupa lainnya.

            Bukan berarti Allah subhanahu wa ta’ala tidak menunaikan janji-Nya, namun waktunya belum tepat. Bisa jadi, semua elemen yang dibutuhkan belum disiapkan untuk menghadapi kemenangan umat Islam. Sehingga, jikalau diberikan kemenangan sekarang maka mereka akan hancur dengan mudah.

            Allah subhanahu wa ta’ala lebih mengetahui sesuatu yang terbaik bagi hamba-Nya, serta waktu yang tepat untuk diberikan. Jangan memprotes, mengkritik, atau berburuk sangka kepada-Nya, sebab hal itu justru akan memadamkan pandangan batin Anda. Sehingga, Anda sulit mendapatkan hidayah dan makrifat-Nya. Ujung-ujungnya Anda akan hidup dalam kegelapan dan terus larut dalam kemaksiatan.

            Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“... Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imran [3]: 9)


Jangan sampai Anda meragukan janji-Nya, sebab itu adalah bukti kelemahan iman Anda. Jika iman Anda lemah maka keislaman Anda pun patut dipertanyakan. Jikalau Allah subhanahu wa ta’ala sudah menjanjikan sesuatu maka percayalah bahwa Dia akan memenuhinya pada waktunya, bukan pada waktu yang Anda inginkan.



sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.

BILA PENGABULAN DOA TERLAMBAT

“Jangan sampai pengabulan doa yang terlambat menyebabkan Anda putus asa, padahal Anda telah sungguh-sungguh memintanya. Allah subhanahu wa ta’ala telah menjamin pengabulannya untuk Anda dengan sesuatu yang dipilihkan-Nya untuk anda, bukan sesuatu yang Anda pilih. Dan, terkabulnya doa itu akan terjadi pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan menyesuaikan dengan waktu yang Anda inginkan”

Jikalau Anda telah bersungguh-sungguh berdoa dan memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala, namun belum kunjung jua dikabulkan-Nya, maka janganlah berputus asa. Teruslah berdoa dan berusaha, Dia telah menjamin pengabulannya.

Dalam Al-Quranul Karim, Allah Ta’ala berfirman: “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu..” (QS. Al-Mukmin [40]: 60).

Biasanya, ketika menginginkan sesuatu maka kita akan sungguh-sungguh berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, bahkan setiap detik akan dimanfaatkan untuk berdoa kepada-Nya. Hanya saja, terkadang keinginan kita itu tidak segera dikabulkan-Nya.

Jikalau hal ini terjadi maka janganlah gampang berputus asa dan berprasangka buruk dengan berpandangan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak mengabulkan doa Anda, atau Dia tidak mencintai Anda. Tidak, sekali lagi tidak. Dia mencintai para hamba-Nya melebihi kasih sayang seorag Ibu kepada anaknya. Dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa menyaksikan kasih sayang seorang ibu ketika anaknya disakiti. Ia rela menyerahkan dirinya sebagai tebusan demi keselamatan anaknya. Dan kasih sayang-Nya melebihi hal itu.

Allah subhanahu wa ta’ala pasti mengabulkan doa Anda. Hanya saja terkadang Dia tidak memberikan sesuatu yang sesuai dengan permintaan Anda, namun yang diberikan-Nya adalah yang terbaik buat Anda. Ingatlah, Dia adalah Tuhan Pencipta Anda, dan Anda hanyalah hamba yang diciptakan oleh-nya. Seorang Pencipta lebih tahu tentang yang terbaik bagi hamba-Nya.

Jikalau Anda menginginkan A, dan itu baik menurut pandangan Anda, sedangkan Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui bahwa itu tidak cocok bagi Anda, maka Dia akan memberikan gantinya yang lebih baik, misalnya dengan memberi B. Walaupun dalam pandangan Anda buruk, namun dalam pandangan-Nya adalah baik. Dan, Anda akan merasakan kebaikannya setelah Anda menjalaninya. Obat itu memang terasa pahitnya ketika ditelan, dan efek baiknya akan terasa beberapa saat setelahnya.

Bisa juga, Dia memberikan sesuatu yang Anda inginkan, namun waktunya diundur. Misalnya, Anda menginginkan kekayaan pada hari ini, namun dalam pandangan-Nya, jika Anda kaya pada hari ini maka Anda akan sombong dan senang bermaksiat kepada-Nya. Oleh karena itu, Dia akan menunda permintaan Anda sampai waktu yang telah ditentukan. Dia bukan benci dan tidak mencintai Anda, justru ini adalah bukti kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.

Sebagai seorang hamba, sebenarnya kita tidak ada hak untuk mengkritik sesuatu yang diinginkan-Nya. Semua yang ditakdirkan bagi hamba-Nya adalah kebaikan. Terimalah sesuatu yang diberikan-Nya dan janganlah berburuk sangka.

Belum tentu sesuatu yang Anda anggap baik, juga baik di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Dan belum tentu juga sesuatu yang Anda anggap buruk, buruk pula di hadapan-Nya. Dia adalah Dzat Yang Maha Mengetahui dan Menguasai segala sesuatu.


sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.