Sabtu, 01 Oktober 2016

AL-HIKAM: Padamnya Mata Hati

“Usaha kerasmu untuk mendapatkan sesuatu yang dijamin bagimu dan kelalaianmu mengerjakan sesuatu yang diminta darimu adalah tanda padamnya mata hati”

            Usaha keras, baik dengan hati maupun perbuatan; bekerja keras siang dan malam tanpa mengenal waktu; membanting tulang tanpa mengenal lelah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang didambakan dan diinginkan oleh setiap orang, baik bersifat primer, sekunder, maupun tersier; serta lalai melaksanakan ibadah dan menjalankan sesuatu yang dituntut oleh Allah Ta’ala, yaitu beribadah kepada-Nya, mempersiapkan diri untuk Hari Perhitungan, berusaha mendapatkan keridhoan-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya; maka ketahuilah bahwa semua itu merupakan petunjuk padamnya mata hati.

            Jikalau hati tidak padam dan bersinar terang, maka tidak akan sibuk mengurus sesuatu yang telah dijamin oleh Allah Ta’ala dan tidak perlu pusing karena memikirkan sesuatu yang akan dimakan hari ini. Jikalau telah berusaha sekuat tenaga maka bertawakalah kepada-Nya. Hanya Dia-lah yang mampu memberi rezeki. Tidak ada yang lain.

            Jikalau hati bercahaya maka Anda akan senang dan suka menjalankan semua perintah-Nya, serta tidak lalai mengerjakannya. Anda akan menjauhi semua larangan-Nya, karena itu adalah maksiat yang akan memadamkan cahaya di dalam hati.



sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar