📚Judul: Menikah Lagi
📝Penulis: Fissilmi Hamida
🖨️Penerbit: KataDepan, Depok
📅Tahun Terbit: 2020
📖Jumlah Halaman: 240+vii halaman
🧕Reviewer: Dien Nur Chotimah
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Membaca judulnya, sepertinya akan mengundang penolakan dari kaum hawa. Hanya saja, saat mengetahui siapa penulis novelnya, cukup memberikan magnet tersendiri bagi pembacanya. Ya, Fissilmi Hamida yang biasa dipanggil Mimi ini memiliki gaya yang khas dalam tulisannya. Ada khazanah kearifan dan juga pesan yang menembus perasaan bagi pembaca. Seperti karya-karyanya sebelumnya, Canting (2018) dan Andalusia (2019). Masih banyak karyanya yang lain. Namun yang familiar bagi saya hanya dua itu, karena diterbitkan oleh KMO Indonesia yang saya menjadi bagian dari pengedar resminya, eh agen alias Super PK 😅.
Namun, sebagaimana pesan _don't judge the book from the cover_, kita tidak akan pernah tahu isi ceritanya sebelum kita menuntaskan membacanya. Karena ternyata novel ini tidak berkisah tentang poligami. Namun berkisah tentang Rey yang memiliki trauma berat pasca ditinggal wafat istrinya, sesaat setelah melahirkan putra mereka yang kedua. Ditambah lagi, dia tidak berada di sisi istrinya di saat ia bertaruh nyawa melahirkan putra tercinta, karena sedang bertugas ke luar negeri. Seolah mengulang depresi beratnya, kala ditinggal oleh ayahanda tercinta untuk selamanya, saat ia sedang tidak mengindahkan permintaan ayahnya untuk tinggal, dan ia memilih pergi ke California melanjutkan studi S2-nya.
Dari depresi berat itulah ia tidak mudah menerima kehadiran wanita lain untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya. Namun karena desakan sang ibu, juga rengekan kedua putra-putrinya yang ingin haus kasih sayang seorang mama.
Meskipun akhirnya ia menikah lagi, namun masalah ternyata menambah runyam kondisi penyakit psikisnya. Ia tak pernah bisa menyentuh istrinya, hanya karena ia tak hendak menyakiti Alifa, purnama dalam hatinya.
Dengan segala konflik yang terjadi, juga latar tempat yang terdapat novel ini, pembaca diajak keliling dunia, dari satu negara ke negara yang lain. Belum lagi twist plot yang terus berulang, menambah keunikan penulisan novel mba Mimi ini.
Dari sisi bahasa, novel ini juga kaya akan _code mixing_ dan _code switching_, terutama bahasa Indonesia dan Korea. Untungnya disediakan catatan kaki untuk memudahkan pembaca mengetahui artinya. Maklum, saya tidak hobi menonton drakor, jadi sangat asing dengan bahasa Korea, hehe ...
Bagi yang mau menganalisis novel ini, saya sarankan bisa menganalisisnya dengan pendekatan psikologi sastra. Karena muatan konflik psikis dan juga konflik antar tokoh yang demikian dominan.
Lalu, berhasilkan Rania, sang purnama kedua bagi Rey, menjadi wasilah kesembuhan atas penyakit psikis yang dialami oleh Rey? Temukan jawabannya di novel ini ya 😍
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Review Buku Komunitas Carengru Batch 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar