“Bagaimana hati akan bercahaya, jikalau gambaran-gambaran dunia
sudah melekat dalam cerminnya?
Bagaimana ia akan menuju Allah Ta’ala, jikalau masih terikat
syahwat-syahwatnya?
Bagaimana ia ingin memasuki hadirat-Nya, jikalau belum membersihkan
dirinya dari junub kelalaian-kelalaiannya?
Bagaimana ia bisa berharap mampu memahami inti rahasia-rahasia,
jikalau ia belum bertaubat dari kesalahan-kesalahannya?
Bagaimana mungkin
hati Anda akan mendapatkan cahaya Allah Subhanahu wa Ta’ala, jikalau Anda masih
menyekutukan-Nya dengan makhluk? Anda lebih mementingkan dunia daripada
diri-Nya. Anda mengerjakan shalat hanya untuk mengharapkan pujian dari makhluk.
Jikalau Anda bershadaqah maka Anda mengharapkan balasan materi semata. Jikalau
Anda menunaikan haji maka Anda ingin dihormati. Ikhlaskanlah niat Anda terlebih
dahulu, maka semua hasrat dunia akan mengikuti Anda, walaupun Anda tidak
menginginkannya. Jikalau Anda ingin mendapatkan cahaya-Nya maka lepaskanlah
gambaran-gambaran dunia yang ada di dalam hati Anda. Ikhlaskanlah diri dalam
beribadah kepada-Nya.
Bagaimana Anda
bisa mencicipi manisnya mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, jikalau Anda masih
larut dalam syahwat-syahwat keduniaan? Jikalau tidak memiliki uang maka Anda
akan meninggalkan ibadah kepada-Nya. Anda sibuk dengan dunia. Jikalau Anda
memiliki harta maka Anda melupakan-Nya begitu saja. Syahwat dunia telah
membelenggu Anda, sehingga Anda pun terhijab mendapatkan makrifat-Nya. Jikalau
Anda ingin menuju-Nya maka lepaskanlah ikatan itu. Ikatan syahwat itu ibarat
benalu yang jikalau dibiarkan maka akan menguasai Anda sehingga Anda sulit
melepaskannya.
Bagaimana Anda
bisa melihat-Nya di akhirat kelak, jikalau semasa di dunia ini Anda lalai dalam
beribadah kepada-Nya? Hanyalah orang-orang yang shalih dan bersungguh-sungguh
yang berhak mendapatkannya.
Oleh karena itu,
jikalau datang waktu shalat maka kerjakanlah pada waktunya. Jikalau datang
waktu berzakat maka keluarkanlah segera. Dan, jikalau kemampuan haji sudah
terpenuhi maka tunaikanlah segera. Jangan dilalaikan.
Dan bagaimana Anda akan mampu memahami rahasia-rahasia Ilahi,
jikalau Anda tidak pernah bertaubat nasuha kepada-Nya? Kalaupun Anda bertaubat
maka biasanya Anda hanya bisa meninggalkan perbuatan dosa itu secara sementara.
Tidak lama berselang, Anda akan kembali mengerjakan perbuatan dosa.
Bagaimana hati
akan bersinar jikalau hati Anda terus dilumuri oleh dosa dan maksiat? Bersihkan
segera dengan taubat nasuha, agar hati menjadi bening dan mendapatkan pantulan
cahaya Iahi.
sumber: buku Syarah
Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.