Jumat, 27 Februari 2015

AL-HIKAM: Jangan Membanggakan Amalan

Bismillaahirrahmaanirrahiim...





“Seorang Muslim tidak akan pernah memasuki surga-Nya dengan amalan-amalan sholih saja, akan tetapi dengan rahmat-Nya”

Adalah kesalahan besar ketika seorang Muslim beranggapan bahwa amal-amal sholihnya cukup untuk menyelamatkannya dari api neraka dan memasukkannya ke dalam surga Allah subhanahu wa ta’ala. Ia menggantungkan harapannya pada amalan-amalan itu dan mengurangi rasa berharap kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tindakan seperti ini merupakan sebuah bentuk kesyirikan, karena menggantungkan harapan pada selain-Nya.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa seorang ahli ibadah ditanya ketika berada di dekat Mizan, “Apakah engkau ingin masuk surga dengan amalanmu atau rahmat-Ku?” Karena laki-laki ini merasa yakin dengan amalan-amalan yang selama ini dilakukannya, maka ia menjawab, “Dengan amalan-amalanku”. Tatkala ditimbang, ternyata amalan-amalannya tersebut tidak mampu memasukkannya ke surga sehingga ia dilemparkan ke neraka.

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa seorang pembunuh 99 jiwa dimasukkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala ke surga-Nya, padahal ia belum melakukan amal sholih sedikit pun. Begitu juga halnya dengan seorang pelacur yang berhak memasuki surga-Nya hanya karena menolong seekor anjing yang kehausan. Semua itu semata-mata karena rahmat Allah subhanahu wa ta’ala.

Seorang mukmin sejati yang mengenal Tuhannya hendaknya selalu bergantung pada Tuhannya bukan pada amalan-amalannya. Wallahu a’lam bishshowab.

Semoga kita terhindar dari yang demikian dan tidak memandang remeh orang lain.

sumber: buku Syarah Al-Hikam karya D.A.Pakih Sati, Lc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar