Beberapa minggu terakhir ini masyarakat tengah disibukan oleh isu-isu mengenai aliran sesat. Semakin hari semakin banyak kisah-kisah yang terkuak. Modus yang diangkat umumnya mengenai pengakuan adanya Nabi/Rasul setelah Nabi Muhammad SAW misalnya saja Ahmadiyah yang mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai Rasul, kelompok Lia Eden yang mengaku mendapat wahyu dari Malaikat Jibril dan kini kelompok Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang meyakini Nabi Muhammad SAW telah berakhir masa tugasnya. Ahmad Mushadeq (pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah) mengaku bahwa dirinya "Rasul Al-Masih Al-Mau'ud". Mereka meyakini bahwa Al-Quran sekarang tinggal tulisannya saja sedangkan ruhnya sudah hilang. Hal-hal tsb jelas menyimpang dari aqidah Islam.
Lalu mengapa isu-isu ini bisa muncul kepermukaan? Ada beberapa hal yang menarik untuk direnungkan. Pertama: Aliran-aliran sesat ini bisa memunculkan sikap saling curiga terhadap sesama kaum Muslim atau kelompok Islam.
Kedua : Adanya propokasi. Apabila pemerintah dan ulama tak sigap & bijaksana bisa jadi akan terjadi bentrok fisik antar sesama Muslim.
Ketiga : Adanya upaya stigmatisasi (cap negatif) istilah. Misalnya saja kelompok Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang berarti kepemimpinan Islam, ini merupakan istilah yang baik. Dengan munculnya kelompok dengan nama tsb jelas akan menjauhkan kaum Muslim dari kepemimpinan Islam yang menerapkan Islam.
Keempat : Diantara ajaran yang dianut oleh kelompok Al-Qiyadah adalah mendirikan Negara Islam & mendirikan Khilafah ala mereka. Pertanyaannya, apa mungkin kelompok yang tidak mengakui Nabi Muhammad SAw sebagai Nabi & Rasul terakhir dan menyatakan shalat tidak wajib, mampu memperjuangkan hukum Islam & Khilafah yang sesuai hukum syariah???
Kelima : Adanya skenario untuk menghancurkan umat Islam di Indonesia, mengadu domba umat Islam, dan menjauhkan umat dari para pejuang Islam. Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof. Dr. Achmad Satori Ismail, "MUI sudah melakukan survei, ternyata aliran sesat yang akhir-akhir ini cukup marak itu merupakan skenario asing".
Maka dari itu, umat Islam kini harus lebih waspada pada isu-isu disekitar kita. Umat Islam-khususnya di Indonesia-kini sedang terus dihancurkan, baik masalah sosial maupun perekonomiannya. Isu War on Terrorism yang diusung musuh-musuh Islam tidak mampu menggoyahkan upaya penerapan Islam, kini isu aliran sesat digulirkan untuk tujuan yang sama.
Lalu mengapa isu-isu ini bisa muncul kepermukaan? Ada beberapa hal yang menarik untuk direnungkan. Pertama: Aliran-aliran sesat ini bisa memunculkan sikap saling curiga terhadap sesama kaum Muslim atau kelompok Islam.
Kedua : Adanya propokasi. Apabila pemerintah dan ulama tak sigap & bijaksana bisa jadi akan terjadi bentrok fisik antar sesama Muslim.
Ketiga : Adanya upaya stigmatisasi (cap negatif) istilah. Misalnya saja kelompok Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang berarti kepemimpinan Islam, ini merupakan istilah yang baik. Dengan munculnya kelompok dengan nama tsb jelas akan menjauhkan kaum Muslim dari kepemimpinan Islam yang menerapkan Islam.
Keempat : Diantara ajaran yang dianut oleh kelompok Al-Qiyadah adalah mendirikan Negara Islam & mendirikan Khilafah ala mereka. Pertanyaannya, apa mungkin kelompok yang tidak mengakui Nabi Muhammad SAw sebagai Nabi & Rasul terakhir dan menyatakan shalat tidak wajib, mampu memperjuangkan hukum Islam & Khilafah yang sesuai hukum syariah???
Kelima : Adanya skenario untuk menghancurkan umat Islam di Indonesia, mengadu domba umat Islam, dan menjauhkan umat dari para pejuang Islam. Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof. Dr. Achmad Satori Ismail, "MUI sudah melakukan survei, ternyata aliran sesat yang akhir-akhir ini cukup marak itu merupakan skenario asing".
Maka dari itu, umat Islam kini harus lebih waspada pada isu-isu disekitar kita. Umat Islam-khususnya di Indonesia-kini sedang terus dihancurkan, baik masalah sosial maupun perekonomiannya. Isu War on Terrorism yang diusung musuh-musuh Islam tidak mampu menggoyahkan upaya penerapan Islam, kini isu aliran sesat digulirkan untuk tujuan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar