Minggu, 18 Oktober 2020

Review Buku The Read-Aloud Handbook



๐Ÿ“– Judul : The Read-Aloud Handbook
๐Ÿ–Š Penulis : Jim Trelease
๐Ÿ–จ Penerbit : Penerbit Noura
๐Ÿ—’Tebal buku : xv+ 311 hlm+ 46 hlm (catatan kaki dan daftar pustaka)
๐Ÿ“† Tahun terbit : 2017

Masih ingat bagaimana pengalaman awal kita membaca? Menyenangkan ๐Ÿฅฐatau justru Menyakitkan๐Ÿ˜ญ?

Kita harus memastikan bahwa pengalaman awal anak dalam hal membaca itu tidak menyakitkan sehingga mereka akan senantiasa gembira mengingat pengalaman tersebut, kini dan selamanya. Namun, jika pengalaman-pengalaman awal itu terus menyakitkan, kita hanya akan menciptakan pembaca di jam sekolah alih-alih pembaca seumur hidup

Sebuah kalimat pembuka buku yang luar biasa maknanya, yang membuat saya semakin ingin menjadi salah satu dari orang tua yang memastikan pengalaman awal membaca anak-anak saya menyenangkan.๐Ÿ˜Š

Isi bukunya sepadat tebal halamannya. Itulah kesan pertama selesai membaca buku ini. Meskipun font nya yang tipis sedikit membuat mata lelah, serta buku terjemahan yang kadang memaksa saya membaca ulang kalimat, tak menyurutkan saya untuk menuntaskan buku ini. Mengapa? Karena saya butuh bangettt buku ini.

Ini adalah salah satu buku yang wajib dikuasai bagi para pegiat membaca nyaring, atau yang ingin mengikuti ToT nya Read-Aloud ya..

Buku ini penuh riset, dengan referensi berbagai jurnal ilmiah sehingga seperti yang saya bilang sebelumnya, sangat padat. Penulis memulai pemaparannya di bab awal dengan memberikan fakta mengejutkan bahwa di Amerika tentang nilai mata pelajaran membaca dari rentang tahun 1987 sampai 2008 hanya membuat peningkatan satu angka saja. Padahal, seperti kita ketahui bahwa fasilitas belajar berbasis teknologi semakin canggih. Apanya yang salah ya? Nah, setelah temen-temen baca buku ini, Insya Allah akan tahu jawabannya.

Lalu, Penulis menceritakan kisah seorang anak (saya nggak hafal namanya) yang menjadi salah satu anak yang berhasil memperoleh nilai sempurna dalam ACT 2002. Semua orang penasaran, orang tua anak tersebut diberondong pertanyaan dari para wartawan mengenai kursus apa yang diikuti. Apa rahasianya? Ternyata, yang dilakukan hanyalah ikut program gratis sejak anak ini bayi yaitu membacakan nyaring selama 30 menit setiap malam, setiap tahun bahkan setelah mereka bisa membaca sendiri.

Kita bisa menyimpulakn bahwa aktivitas rutin membacakan nyaring ternyata berdampak pada kemampuan belajar dan kecerdasan anak.

Buku ini juga memberikan kita pemahaman tentang:

✅ Apa, mengapa, serta bagaimana teknik membacakan nyaring (pra, pelaksanaan, post). 

✅ Pandangan mengenai isu-isu mengenai pembelajaran menggunakan e-book, perpustakaan masa kini dan pengaruh teknologi digital seperti televisi dan audio book. 

✅ Berbagai pesan untuk para orang tua, terutama ayah bahwa perannya sangat esensial dalam mencetak _a good reader_ serta kisah-kisah membacakan nyaring untuk anak yang berkebutuhan khusus. 

Apabila kita menghargai anak-anak dan masa depan mereka, kita pasti punya waktu melakukan aktivitas membacakan nyaring. Yuk, kita luangkan waktu dengan aktivitas membacakan nyaring untuk anak-anak, minimal 15 menit sehari.

Rate : 4.8/5 ๐ŸŒŸ

Review Buku Komunitas Carengru Batch 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar