π Judul : Melejitkan IQ, IE & IS
π️ Penulis : Dr. H. Arief Rachman, M. Pd.
Penerbit : INISIASI PRESS
Tahun : 2004
π Tebal : 183 halaman
π§π» Reviewer : Arinal Haq
πΆπ»π§π»πΆπ»π§π»πΆπ»π§π»πΆπ»π§π»πΆπ»π§π»
Anak adalah kader-kader yang akan meneruskan perjuangan Anda.
Itu adalah kalimat yang begitu saja terpikir setelah saya membaca buku ini. Buku ini menyadarkan mengapa anak-anak Anda harus bersusah payah merawat dan memenuhi kebutuhan lahir batinnya.
Coba Anda pikir untuk apa mempersulit diri mengurus anak-anak Anda bertahun-tahun lamanya, terlebih bahkan ketika dewasa mereka sama sekali tak punya waktu untuk menjenguk Anda.
-----
Akhirnya terjawab tepat di kalimat pertama kata pengantar buku ini.
"Anak-anak kita adalah masa depan kita sendiri."
Bisa diibaratkan anak adalah investasi masa depan. Makanya Anda berjuang sekuat tenaga untuk memaksimalkan persembahan terbaik selama tumbuh kembangnya.
Suatu kebahagiaan tersendiri jika Anda berhasil mencetak generasi yang cerdas dan beradab.
Berbicara soal kecerdasan, maka ada 3 poin yang kita perhatikan. IQ ( _Intelligence Quotient_ ), IE (Intelegensi Emosional), dan IS (Intelegensi Spiritual). Tiga tema ini selalu menjadi sorotan. Buku ini menyajikan menu lengkap dari ketiga tema di atas. Bagaimana tips praktis yang bisa dilakukan orang tua dalam proses pencerdasan anak.
Masing-masing akan dibahas secara mendalam dimulai dari persiapan pencerdasan anak sejak masa pranatal (kandungan). Mengapa fase ini perlu diperhatikan? Karena apa yang diperbuat ibu dan ayah bagi perkembangan janin akan sangat menentukan ketika mereka terlahir di dunia.
Setelah lahir orang tua tidak langsung menjejalinya dengan berbagai aturan yang mengekang, namun langkah selanjutnya yang disarankan adalah bagaimana mengenal 'sisi dalam anak' atau _inner self_. Artinya kita memahami sepenuhnya hakikat kehadiran anak. Inilah sebenarnya proses awal pendidikan.
Setelah itu orang tua akan diajak untuk mengenal dan memahami lebih dalam untuk melejitkan IQ, IE, dan IS anak.
Kecanggihan teknologi adalah buah hasil dari kecerdasan intelektual manusia. Karena kecanggihan teknologi dunia hanya selapis kertas, tipis dan sangat dekat. Dibantu dengan telepon pintar dan jejaring internet.
Akan tetapi, memiliki IQ saja tidak cukup. Sebuah kisah yang mencengangkan disajikan oleh penulis tentang seorang siswa yang sangat cerdas membunuh gurunya sendiri. Siswa tersebut tidak terima lantaran sang guru hanya memberi nilai 80 pada suatu tes. Dia beranggapan bahwa nilai 80 itu akan menghalanginya untuk masuk kuliah kedokteran. Kecewa, dia menusuk guru tersebut dengan pisau dapur. Bisa dibayangkan, bukan hanya terhalang masuk fakultas kedokteran tapi dia juga bermasalah dengan aparat. Inilah kenyataannya bahwa IQ tidak menjamin seseorang bisa sukses dan bahagia.
IQ tidak bisa berdiri sendiri. Ada sebuah ilustrasi menarik dari seorang sufi. Lebih baik menunggang kuda buta atau penunggangnya yang buta.
Jika harus memilih, biar saja kudanya yanh buta penunggangnya bisa melihat dari pada sebaliknya, kudanya cepat tapi membawamu tersesat. Kuda adalah perlambangan dari IQ dan penungganggangnya adalah IE. Artinya, jika dihadapkan pada pilihan pelik, seseorang harus mengutamakan IE dari pada IQ (hal. 114)
Yang ketiga adalah IS, Intelegensi Spiritual. IS ibarat sebuah batu permata. Setiap manusia mempunyai ini. Namun bedanya, apakah mereka akan menggosok batu itu menjadi permata yang elok dan indah atau akan membiarkannya terbuang di antara tumpukan sampah. Kecerdasan jenis ini tidak terbentuk melalui diskursus-diskursus atau memori-memori fenomenal, tetapi merupakan aktualisasi fitrah diri.
IQ, IE, dan IS harus berjalan bersamaan agar anak-anak Anda dapat menjalani harmoni kehidupan yang stabil. Ketiganya adalah bentuk hierarki yang tidak dapat dipisahkan, harus menjadi satu kesatuan utuh.
Istimewanya ini juga dilengkapi dengan interpretasi ayat, sunnah, yang dapat kita aplikasikan dengan mudah untuk melejitkan IQ, IE, dan IS anak. Harapan penulis, buku ini dapat menjadi teman dialog para orang tua, pendidik, serta pemerhati pendidikan dalam mengemban amanah mencerdaskan anak-anak kita.
*Review Buku Komunitas Carengru Batch 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar