hati mana yang tidak luluh ketika orang tua (ibu) berkata pada anak-anaknya: "teh.. nis.. maafin mama ya.. xxx" yang pada intinya adalah ungkapan kesedihan karena belum bisa memberikan kebahagiaan pada putri-putrinya, padahal kita tahu betul keletihannya selama ini dalam memperjuangkan kehidupan anak-anaknya.
dulu sempat berpikir bahwa orangtua kita ko kaya ga care ya, membebaskan bebas sebebas sebebasnya. beda dengan orang tua-orangtua lainnya yang mungkin lebih protektif ke anak, yang intens nelpon dan nyuruh pulang (aku ko ga pernah disuruh pulang, hiks), yang selalu transfer duit (haha) dan lain-lain.
semakin dewasa saya baru sadar, bahwa orangtua memiliki caranya masing-masing dalam mengungkapkan cinta. ga bisa disamakan antara orangtua si A dan si B.
waktu ngekos saya baru sadar: "duh nyuci tuh cape ya" (haha). saya baru mulai nyuci baju sendiri semenjak ngekos kuliah loh.. (gubraks). semenjak SD - SMP, kami anak-anak mama sekolah di Bandung sedangkan rumah di Rancaekek, mama pun sama - mengajar di Bandung dan rumah di Rancaekek. setiap hari kami naik kereta menuju dan pulang sekolah. berangkat shubuh-shubuh buta, saat mata masih terasa berat untuk menatap dunia. dan pulang, melebihi jam yang seharusnya anak-anak sekolah tiba di rumah. teman-teman yang rumahnya dekat sekolah, mungkin jam 12.30 sudah dirumah, sudah ganti baju, makan, dan bocan alias bobo ciang chantiq. sedangkan kami, mungkin setengah dua atau jam dua siang baru bisa tiba dirumah, karena naik kereta dulu, kereta ekonomi, nguuuk nguuuk...
selama sekolah SD - SMA saya tidak menyadari bahwa hidup saya tidaklah normal, saya ga pernah disuruh beres-beres rumah, ga pernah disuruh beres-beres kamar, ga pernah disuruh nyuci baju!! semua berjalan biasa saja. dan ketika kuliahhh (pertama kali ngekos), halloooooo: kamar berantakan, cucian baju numpuk, kadang direndem sampe 3 hari, udah gitu cape lagi nyucinya, bajunya gede-gedeee (gamis semua) *tapi sekarang sih alhamdulillaah udah ga gitu*, makin lama makin nyadar: mama biasa nyuciin baju-baju kita-kita anaknya, 2 perempuan dan satu laki-laki dimana baju anak perempuannya semuanya gamiiiiis termasuk seragam sekolah SMA saya, waktu itu saya anaknya udah anti mainstream gitu wkwkwk, baju sekolah abu dan baju olah raga disambungin dibikin gamis pas dibilang kaya ibu hamil yaa nyesek juga. mama ga pernah ngeluh. dan ga pernah nyuruh kami nyuci baju! Gila!! *baru nyadar* mama tiap hari pulang pergi naik kereta, ngajar. belum kadang pergi kesana kemari dulu untuk mencari uang tambahan agar dapur tetap mengepul. sulitnya menjadi single parent yang juga harus menafkahi orangtua dan adik-adiknya yang juga tinggal satu rumah. duh..capenya pasti sangat!! cucian numpuk punya kami anak-anaknya plus cucian beliau, nyuci kadang malem atau pagi buta di hari Minggu, tapi mama selama ini ga pernah ngeluh????? ga pernah nyuruh nyuci baju???? yang saya aja nyuci baju punya sendiri, sekarang kerasa capenya (???????). ahhh bener-bener, gila!! kenapa saya ga pernah nyadar??? lalu ketika ujian ekonomi kehidupan keluarga kami semakin sulit dan akhirnya saya mencapai titik frustasi, saya menyalahkan mama karena selama ini merasa mama tidak pernah bisa membahagiakan saya seperti orangtua-orangtua mahasiswa lainnya. padahal...sudah sangat besar pengorbanan mama kepada kami anak-anaknya, sudah sangat besar beban yang dipikul mama sebagai seorang single parent yang harus menafkahi keluarga besarnya.
nah itu, kadangkala cinta tak bisa diukur dengan materi, cinta bukan ketika segala kebutuhan materi kamu terpenuhi, atau ketika semua keinginan kamu dituruti, setiap orang mempunyai cara mencintai yang berbeda-beda termasuk orangtua.
dan kali ini, aku juga ingin bercerita tentang "kamu", kamu yang telah masuk dalam bagian hidupku #ehem-ehem, yang selalu membuat aku menunggu walau akhirnya hubungan perkenalan kita selalu kandas jua. kamu yang beberapa hari lalu tiba-tiba nongol lagi dalam kehidupan saya, padahal akun fb, akun wa saya sudah kamu blokir lamanya. datang menasehati saya, karena saya suka update status di fesbuk (haha): kamu bilang itu tidak menjaga muru'ah dan iffah sebagai seorang perempuan, kemudian konflik diantara kita terjadi lagi: diceramahi, diejek-ejek, dibanding-banding dan kamu bilang secara blak-blakan kalau kamu SUDAH TIDAK BERMINAT LAGI PADA SAYA dan hanya datang untuk menasehati saya sebagai bentuk kepedulianmu terhadap seorang muslim. *CAMKAN ITU NIT!! JANGAN NGAREP!!
setiap kali berkonflik, lelah hati ini bang..selalu aja eneng (eneng???) yang salah..
tapi disisi lain, saya selalu suka skenario unik Allah..
masa akun udah diblokir, harusnya kamu ga pernah tau dong isi status2 saya, yang kadang kan statusnya tentang kamu huhu. gara-gara ada seseorang yg selalu meng-screenshot status saya dan dikirim ke kamu. ahh entah Allah punya rencana apa, lagi-lagi kita dipersatukan dalam perang dunia kelima. iya perang!! tiap interaksi sama kamu kan rasanya kaya lagi perang. adaaaaa aja masalah yang bikin kamu marah-marah ke saya. iya mungkin saya nya yang ngeyel atau kamu yang terlalu sensitif.
disisi lain, saya selalu menikmati konflik-konflik diantara kita. ketika kamu marah, ketika kamu ngamuk, ketika kamu maki-maki saya dan lainnya. entahlah kenapa..
dan saya menyadari, tiap orang punya caranya sendiri dalam menunjukkan kepedulian..dalam menunjukkan cinta.. (cinta disini adalah cinta yang bukan berdasarkan hawa nafsu yaaa), menunjukkan kasih sayang, termasuk pun kamu.. walau caranya kadang buat saya melakukan perlawanan, iyalaaaah bete juga kali dinasehatin dengan kata-kata yang saklek. dijudge, dituduh dan lain-lain. tapi saya tau, setiap orang punya caranya masing-masing, yang kadang tidak bisa kita terima awalnya, tapi bisa bikin kita meleleh pada akhirnya. dan pas banget kemarin dapet SMS tauhid berisi perkataan dari aa gym: "Masukan, saran bahkan kritik yang paling pedas sekalipun adalah asset yang sangat berharga untuk kesuksesan dunia dan akhirat" Maasya Allah...pas banget ya...
lagi-lagi Allah selalu punya cara yang unik, pas, dan yakinlah apa yang ditakdirkan adalah yang terbaik untuk kita
6/5/2016
Ciyee ����
BalasHapus