Mahasiswa takut pada Dosen…
Dosen takut pada Dekan…
Dekan takut pada Rektor…
Rektor takut pada Menteri…
Mentri Takut pada Presiden…
Dekan takut pada Rektor…
Rektor takut pada Menteri…
Mentri Takut pada Presiden…
Presiden Takut pada Mahasiswa…
(Taufik Ismail, 1998)
(Taufik Ismail, 1998)
Mahasiswa kini dan nanti, keberadaanya mulai terkikis oleh pragmatisme diri mereka sendiri. Sumpah mahasiswa yang selalu lantang diteriakan dalam aksi dan demonstrasi seolah menjadi usang. Usang dan terhantam oleh keusangan serta kekeringan ideologi pergerakan yang bergerak ke arah nol. Ya, apalah arti dari gemuruh lantang “HIDUP MAHASISWA!” apalah esensi seruan “SUMPAH MAHASISWA” ketika hari ini berbondong-bondong mahasiswa lebih suka duduk manis dalam acara talk show dan dagelan politik di Televisi. Ingat kawan, perubahan fundamental yang kita harapkan, tidak akan pernah muncul dari layar flat televisi. Sementara itu, intelektualitas kian tersudut dan tergantikan oleh aksi-aksi brutal khas mahasiswa. Bakar ban, blokir jalan, lempar batu, tawuran, bentrok dengan polisi, semuanya menyisakan pertanyaan dalam benak rakyat yang menantikan peran kita, “Apa yang sebenarnya mahasiswa bisa lakukan saat ini?”.
Dalam tatanan inilah mahasiswa membutuhkan ideologi dan pandangan hidup. Dua hal itu yang kemudian menjadi bara penggelora perjuangan mahasiswa. Syeikh Taqiyuddin an-Nabhaniy dalam bukunya "at takaatul al hizbiy" menegaskan bahwa ideologi merupakan perkara mutlak untuk membangkitkan masyarakat. Artinya, ketika mahasiswa menginginkan sebuah perubahan fundamental bagi rakyat dan negeri ini, maka mahasiswa harus mengadopsi satu ideologi untuk dipahamkan kepada rakyat. Karena hanya ideologi yang akan membangkitkan rakyat sekaligus menciptakan perubahan fundamental. Artinya pula, mahasiswa harus menjadi garda terdepan golongan masyarakat yang memiliki pemahaman ideologi.
Masih tentang ideologi, saat ini terdapat 3 ideologi besar dunia yang siap merubah masyarakat. Islam, Sosialisme, Kapitalisme. Mahasiswa dituntut cerdas dalam memilih salah satu ideologi tersebut. Saat ini Kapitalisme masih memegang kendali dunia dengan intervensi penjajahan Amerika atas negara lain. Sementara Sosialisme sudah hancur seiring dengan runtuhnya ekskalasi politik Uni Sovyet yang berujung pada terpecahnya negara tersebut menjadi beberapa negara. Sementara itu, sampai saat ini Islam masih terpelihara dengan baik dalam individu-individu yang meyakininya sebagai ideologi.
Andaikan ideologi Islam benar-benar dijadikan dasar aktivitas pendorong kemajuan intelektual mahasiswa, yang bertujuan mencetak kepribadian islam dalam diri mahasiswa. Andaikan Ideologi Islam benar-benar dipahami sebagai pandangan hidup yang harus diimplementasikan. Niscaya hal ini akan mampu menyatukan visi dan misi mahasiswa dalam meraih perubahan fundamental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar