Kamis, 29 Maret 2012

TIPS & TRIK agar tulisan OPINI anda menembus Media Massa

Berikut ini adalah sedikit tips dan trik agar tulisan opini anda dimuat di media massa. Perlu dicatat: tulisan opini anda akan dimuat bukan karena tips dan trik dari catatan ini tapi karena seringnya latihan & banyak membaca, yang menjadikan tulisan anda semakin berbobot dan memiliki kemasan yang menarik. so, tidak ada jaminan selesai membaca catatan saya tulisan anda akan segera dimuat, hehe ;)

Tulisan ini saya ketik ulang dari handout saat mengikuti workshop kepenulisan bersama kang Jusman Dalle yang diselenggarakan oleh KAMMI beberapa hari lalu. Mungkin ada sedikit tambahan atau bahkan kekurangan tapi Semoga bermanfaat :)

SYARAT-SYARAT OPINI:
1. Faktual/ Relevan
2. Panjang 500 - 1200 kata
3. Bahasa Familiar (bahasa yang umum digunakan dan dimengerti oleh masyarakat awam)
4. Objektif
5. Ilmiah

MEMULAI MENULIS: Mencari ide tulisan, Membuat kerangka tulisan, Menentukan Sistematika Tulisan.Mencari Ide tulisan dapat kita lakukan dengan membaca, melihat, berpikir, diskusi dan mempertajam sensitifitas kita mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita.

KERANGKA TULISAN:
1. JUDUL MENARIK. Tulisan tentu akan terkesan menarik dan akan dilirik editor jika judul yang ditampilkan menarik pula. Lalu bagaimana menciptakan judul yang menarik? Judul dikatakan menarik ketika ia To The Point, Misterius (Bikin penasaran yang mau membaca, "ini tentang apa sih?" ), Provokatif, Singkat, Padat, Berpola dan Jelas. Mohon maaf saya lupa membawa catatan tulisan saya. Besok akan saya berikan contoh-contoh judul seperti kriteria di atas. Insya Allaah :)

2. OPENING MEMIKAT. Setelah judulnya menarik, tentu opening atau beberapa paragraf awalnya pun harus menarik dan membuat orang bertanya-tanya. Lantas paragraf yang seperti apakah itu? Kita bisa menciptakan opening yang memikat dengan menggunakan kata kutipan atau kalimat bijak di awal pembahasan, misal kutipan dari orang-orang penting atau tokoh dunia yang begitu terkenal. Atau bisa juga dengan memberi ilustrasi atau menceritakan sebuah kisah yang menarik dan bisa melibatkan emosi pembaca. Oya, editor seringkali memperhatikan 2 paragraf awal dan 2 paragraf penutup terlebih dahulu sebelum membaca secara keseluruhan tulisan kita.

3. PARAGRAF. Hindari kata berganda atau kata-kata yang digunakan secara berulang. Maksimal dalam satu paragraf itu hanya terdapat 3 kalimat. Satu kalimat maksimal 17 kata (Dalam hal ini, menurut saya mungkin masih bisa dilanggar, hehe. Bolehlah mungkin maksimal 4 - 5 kalimat yang penting kalimatnya memang ringkas, padat dan jelas juga tidak bertele-tele). Opini kita tentu akan terasa makin berbobot kualitasnya dan kuat argumentasinya ketika disertai dengan data-data yang akurat dan update. Selain itu, tulisan opini kita pun harus sesuai logika dan menyentuh perasaan.

SISTEMATIKA TULISAN
1. PIRAMIDA TERBALIK. yakni letak gagasan utama diletakkan pada bagian awal tulisan. Biasanya pada tiga paragraf pertama. Paragraf-paragraf selanjutnya berisi deskripsi multi perspektif atas tema yang ditulis. Sehingga bentuk sistematika ini memiliki pola: sangat penting - penting - tidak penting. Bentuk piramida terbalik ini baik digunakan ketika kita akan mengirim tulisan ke berbagai media massa yang memiliki segmentasi pembaca dari kalangan intelektual, pengusaha, dosen, pejabat, dan orang-orang penting lainnya. sehingga memudahkan mereka untuk menangkap dengan cepat gagasan utama kita.

2. PIRAMIDA. Gagasan utama diposisikan pada akhir tulisan sehingga bentuknya menjadi: tidak penting - penting - sangat penting. yang berbahaya ketika kita menggunakan sistematika tulisan seperti ini adalah gagasan utama/kesimpulan/solusi yang kita berikan justru dipotong oleh pihak editor! sehingga ujungnya malah ngambang atau menggantung... u_u

3. TEGAK LURUS. yakni semua pragraf memuat point-point penting.Mungkin cukup sekian pemaparan dari saya. untuk lebih lanjut mungkin bisa mengikuti workshop kang Jusman Dalle langsung or baca buku di bawah ini :)

Buku ini pernah disarankan oleh seorang musyrifah (guru saya dalam sebuah halaqoh) ketika saya SMA, sadar tidak sadar, berefek langsung ataupun tidak langsung, Alhamdulillaah mungkin berkat membaca buku ini juga, beberapa tulisan saya telah dimuat di beberapa media online dan media cetak. Namun sudah beberapa tahun ini belum bisa menembus media massa lagi -selain karena memang sudah jarang menulis juga kurang rajin membaca- Mudah-mudahan materi yang ada di workshop kemarin bisa membantu saya dan teman-teman untuk mengupgrade kemampuan dan motivasi diri :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar