Sabtu, 23 Januari 2021

Review Novel FINDING NEW SUNRISE



FINDING NEW SUNRISE
PENULIS : SUZIE RAIN
PENERBIT : Bhuana Ilmu Populer
TEBAL : 180 Hal.
TAHUN TERBIT : 2018
REVIEWER : NOVITA ANGGUN

BLURB :
Sezha dan kayla seperti tak terpisahkan. Namun tragedi merenggut salah satunya. Tubuh mungil Sezha terjatuh dari lereng Tebing Parang dan meninggal seketika.
Kematiannya tak hanya meninggalkan satu ruang kosong di hati Kayla, tapi juga menyisakan trauma untuk semua kegiatan hiking dan panjat tebing. Hanya dua pilihan buat Kayla: tenggelam dalam masa lalu atau berusaha memaafkan dan berdamai dengan takdir.

Saya pas awal baca judul langsung mbatin, paling romance. Eh, ternyata salah. Makanya jangan sok tahu. Kisah Kayla yang sedang berusaha menyembuhkan luka karena ditinggal (meningga) sang Kakak—kembarannya—sewaktu mendaki gunung bareng. 
Pokoknya yang berhubungan dengan trauma itu susah guys. Butuh banyak waktu untuk membuat kembali, oh, tidak, hanya mengurangi bukan melupakan. Sama halnya Kayla yang mencoba untuk memulai hidup baru bukan melupakan kenangan yang ada. 

Membaca cerita Mak Ncus bikin pengen balik SMA lagi woi. Dulu Cuma ikutan jurnalistik dan bukan anak pramuka apalagi pecinta alam. Ngiler pengen naik gunung kayak Kayla dkk padahal tiap bulan juga mudik ke lereng gunung Arjuna di Jombang. Risetnya kagak main-main ini buku karena selain memamerkan acara mendaki gunung yang membuat pikiran berkelana jauh, ada juga olaraga panjatan yang diceritakan begitu apik. Ah, pengen nyari ini olahraga buat Qiya. 

Lalu aku paling suka tokoh si Papa Kayla. Idola banget. Idaman pokoknya. Duh, pengen jadi anak angkatnya dong. Kayla dan Sezha udah diajak muncak dari umur 4 tahun dan Papanya yang kasih bekal itu semua ke Kayla. Emang perlu dicontoh banyak orangtua ini. Pembekalan untuk anak terutama perempuan yang selalu dipandang lemah. Karate dasar dan latihan fisik juga perlu.

Gaya bahasa yang sangat saya suka sejak awal membaca Proviso ‘Ajeng’ membuat ketagihan sama karya Mak Ncuz. Kisah persahabatan yang sangat solid meski Kayla perempuan sendiri di situ bikin haru ketika membacanya. Aslinya, ada beberapa scene yang sewaktu saya membaca ketawa lalu berubah mewek. Saat Kayla merasa terpuruk.

Ohya, nemuin quote yang sangat love banget.

“Ada kalanya dalam hidup ini kita hanya perlu melepaskan yang tersisa. Membiarkan terbang bersama angin, meski menyisakan luka yang merongga.” P-99 FNS

Ah. Sukses terus Mak Ncus Sayang.


Review Buku Komunitas Carengru Batch 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar