Minggu, 03 Januari 2021

Review Buku A Untuk Amanda


*REVIEW BUKU*

📚 Judul : A Untuk Amanda
✏️ Penulis : Annisa Ihsani
Editor: Yuniar Budiarti
Proofreader: M. Aditiyo Haryadi
🖨 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
📆 Tahun : 2016
📖 Tebal : 263 halaman
👩‍💻 Reviewer : Supriatin

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Setiap kali selesai membaca novel yang membuat saya terkesan, saya biasa mencari judul lain dari penulis yang sama. Setelah membaca Teka-Teki Terakhir, A Untuk Amanda menjadi novel kedua karya Annisa Ihsani yang saya baca.

Novel ini menceritakan tentang Amanda, gadis SMA dengan rapor yang berisi nilai A semua dan sahabat sejak kecil yang kini menjadi pacarnya, Tommy. Di tengah kehidupannya yang diceritakan serba sempurna, ia mengalami depresi karena ia merasa menjadi penipu atas semua yang diraihnya. Ia merasa bahwa prestasinya selama ini adalah karena keberuntungan semata.

Amanda yang terinspirasi dari ayahnya yang sebelum meninggal adalah seorang guru sains, ingin mengambil jurusan Fisika di universitas ternama. Di sisi lain, Tommy dengan tradisi keluarga yang kesemuanya tidak meninggalkan kota kelahiran, ingin berkuliah di universitas dalam kota saja, dimana tidak ada jurusan yang diinginkan Amanda di sana. Amanda merasa jika ingin bersama Tommy, ia sebaiknya memiliki mimpi punya anak dan cucu yang bermain di belakang rumah di kawasan suburban saja, alih-alih menjadi seorang ilmuwan. Pada bagian ini lah isu feminisme diselipkan. Selain isu feminisme, novel ini juga menyelipkan isu agnostik, sesuatu yang saya bilang cukup berani untuk novel dalam negeri bersegmen young adult. 

Konflik terjadi ketika gadis yang memiliki ibu seorang akuntan itu mulai mempertanyakan tanda tanya besar dalam dirinya yang selalu berusaha menjadi yang terbaik. Ada suara-suara dari dalam dirinya yang memengaruhi keputusan-keputusan yang ia ambil. Hingga pada akhirnya, ia mengambil sebuah keputusan yang salah dengan membiarkan dirinya melewatkan prospek masa depan yang selama ini sangat diinginkannya pada saat ia sudah mendapatkannya dan yang harus ia lakukan hanya tinggal mengeklik tombol kirim untuk memberikan konfirmasi saja.

Berbekal rekomendasi ibunya, ia mulai menemui psikiater. Setelah beberapa sesi terapi dan pulang dengan antidepresan, ia tahu bahwa masalahnya lebih pelik dari apa yang siap diakuinya. Di tengah kerumitan dengan sekolah, pacar, dan keluarganya, ia harus menerima bahwa ia tidak bisa mendapatkan nilai A untuk segalanya. 

Kelebihan novel ini ada pada plot dan tema yang unik. Dibuka dengan prolog pada saat Amanda berada di ruang psikiater, lalu penulis membawa pembaca mengapa Amanda sampai ada di ruangan tersebut. Keunikan tema karena mengangkat kisah tentang depresi yang dialami oleh gadis cerdas nan perfeksionis.

Kekurangannya yaitu karena gaya penulisan yang biasa dipakai Annisa Ihsani mirip novel terjemahan, tetapi berbeda dengan novel perdananya yang mengangkat setting buatan dan nama-nama luar negeri, pada novel ini nama-nama dan setting sedikit kurang padu. Namun itu tidak mengurangi mengalirnya cerita.

Review Buku Komunitas Carengru Batch 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar