Aku tahu, ketika aku menulis, maka pasti akan ada pro dan kontra dari para pembaca.
Aku berterimakasih kepada para pembaca yang pro terhadap tulisanku.
Dan aku pun berterimakasih kepada para pembaca yang kontra terhadap tulisanku.
Walau tak jarang ada yang mencibir pedas, tapi ya sudah lah aku telan saja, rasanya aku juga butuh makanan yang pedas guna kestabilan kondisi tubuhku. Hehe
Everythings gonna be okey.
Dalam menulis sebuah karya, aku hanya teringat ucapan Imam Malik rahimahullah ketika ada seseorang yang mencibirnya,
"Wahai imam, untuk apa kamu menulis sebuah buku, sungguh sudah ribuan bahkan jutaan orang yang menulis sebuah buku bahkan berbuku-buku?! Karyamu pasti akan terasingkan dan tenggelam."
Dengan tenang Imam Malik rahimahullah menjawab,
"Wahai saudaraku, apa pun yang engkau persembahkan untuk Allah, maka ia akan abadi."
Allahu akbar! Dan demikian itu terbukti, kitab atau buku karya Imam Malik sampai sekarang masih ada dan memberi manfa'at bagi seluruh umat.
Karya beliau adalah ALMUWATHTHA'. Yang kemudian dihafal oleh Imam Syafi'i di usianya yang sangat muda. Masyaallah. Allahu akbar.
Pengalamanku menulis bukanlah karena kepandaianku dalam menulis.
Aku menulis, karena aku ingin menyampaikan pesan kepada diriku sendiri, kamu, kalian, dia dan mereka.
Dan aku merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan ilmu yang aku dapat dari Penciptaku.
Sebagaimana harta yang bisa dibagi-bagikan, maka ilmu lebih berhak lagi untuk dibagikan, apalagi ilmu agama.
Karena ilmu agama adalah harta yang paling berharga di dunia terlebih di akhirat.
Sampaikanlah ilmu yang kamu dapat; dengan perbuatanmu dan perkataanmu.
Orang buta tiada melihat ilmumu dari perbuatanmu, tapi dia mendengar ilmumu dari perkataanmu, maka sampaikanlah.
Orang tuli tiada mendengar ilmumu dari perkataanmu, tapi dia melihat ilmumu dari perbuatanmu, maka sampaikanlah.
Sungguh, tidak ada alasan bagimu untuk menyembunyikan ilmu.
Allaahul musta'aan.
@izzatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar