“Pernahkah kamu meluangkan waktu untuk berpikir... bertafakur... beberapa detik saja dari sekian banyak waktu yang telah Allah berikan kepadamu? Sekedar untuk belajar jujur pada dirimu sendiri... menyadari makna kehadiranmu di dunia ini... darimana asalmu... untuk apa kamu hidup... dan kemana kamu akan kembali... yaitu pada suatu saat yang pasti terjadi nanti... Cobalah runut dan renungkan setiap persoalan dan aktivitas hidup yang kamu jalani, apakah sia-sia atau tidak? Kemana semua itu akan berujung? Akankah sekian puluh tahun hidupmu dan sisa jatah umurmu yang entah seberapa lama lagi, berlalu dengan sia-sia... tanpa nilai... tanpa amal...dan tanpa tujuan apa-apa bagi kehidupan di akherat kelak...atau kamu tak lagi percaya dengan kehidupan akhirat? Naudzubillahi min dzalik...
Sungguh itu suatu kejahilan yang tidak mungkin terampunkan...
Pikirkan dan pikirkan terus hingga hanya Allah yang menjadi jawaban atas segala pertanyaanmu...
Bukankah kamu datang dari Allah, untuk beribadah kepada Allah dan mengemban risalah-Nya, menjalankan aturan-aturan-Nya dan suatu saat akan kembali pada Allah untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu...
Jika saja masih tersisa keimanan dalam hati nuranimu...
Jika saja asma Allah tidak semuanya tanggal dari jiwamu...
Maka sepatutnyalah kau sesali semua kekhilafan besar yang terlanjur terjadi
Jika benar shalat-shalatmu ikhlas karena Allah...
Jika benar syahadatmu menjadi tanda ketundukkan pada Allah...
Maka seharusnyalah kau tangisi yang terlanjur kau jalani...
Tidakkah kau takut pada saat dimana segala kebanggan tak lagi berguna...
Dimana segala kebohongan menjadi sia-sia...
Pada saat kita benar-benar telanjang di hadapan-Nya...
Tidakkah kau takut?!
Seandainya nyawa tercabut, sementara dosa tak sempat terampuni...
Takutlah kepada Allah dengan sebenar-benar takut!!
Karena hanya Dia-lah yang pantas kamu takuti
Dialah yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui
Cintailah Allah dengan stulus-tulus cinta...
Karena mu’min sejati menjadikan kecintaannya pada Allah melebihi segalanya...
Ada baiknya jika sekali lagi kamu renungi makna hidup dan kebahagiaan yang kamu cari...
Dan yang pasti tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri dan bertaubat....”
dari sebuah catatan kecil musyrifahku (teh ilmi), miss you ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar